Sabtu, 30 Oktober 2010

bahagiamu dan lukaku

akulah camar yang terbang dengan sebelah sayap
bila dikata mustahil ini memang tak mungkin
tapi percayalah aku bisa

kerasnya takdir yang membuatku berada di titik nadir
adalah gelombang yang terus mensedimen hanyutan pasir
mengkotakkanku dalam laguna
terasingnya rasa asin di tengah segara

pernah kuberharap uluran pelangi
menjemputku memluk bulan
namun bias sinarnya terlanjur habis terkikis senja

dalam gulita yang memasung netra
kuraba lukisan berelief untaian janji yang pernah kau ujar
cerita-cerita yang kau utarakan
seketika kuingat kembali seuntai cinta yang pernah rebah dalam lembah penghianatan

dalam dingin yang membekukan, angin lembah berkisah
esok pagi kau gelar upacara paling sakral
membuka lembaran novel cinta sehidup semati
bersama dara titisan dewa yang dipilih sang bunda

bila kau tanya derita
maka akulah hati yang paling terluka
bahkan aku tak kuasa sekedar menguntai bait do’a
(MayaRaya jelang01082010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar