Masih saja di sini menikmati tingkah udara yang memainkan debu-debu dan dedaunan
kembali mengisahkan masa yang luruh dari genggaman
kembali ia episode demi episode
meski hanya dalam potongan kenangan
tapi sungguh ia membangkitkannya dalam nyata pada lembaran-lembaran ingatan
selengkung senyum terbit dari sudut pipi
ada getar kerinduan yang begitu ingin terperikan
lalu senyum itu bercampur isak tangis bersedu sedan
Seketika tertunduk sukma dalam syukur panjang
Mencipta kesyahduan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar