Sabtu, 30 Oktober 2010

Hilang mimpiku di lorong waktu

Lama aku berdiri di tebing lamunan

Melepas pandang selepas tak terbatas

Sekelebat camar terbang bebas, menyajikan segaris panorama dalam nuansa temaram

Masih saja aku tak bergeming

Meski sesekali angin membadai

Pandangku tak henti mencari

Namun ia tak tau pasti hakikat apa yang dicari



Ada segenggam mimpi berderai pada hamparan ilalang hitam yang membentang dihadapanku

Ingin dan sangat ingin ku pungut satu per satu

Lalu kuuntai lagi dan ku gantungkan di langit-langit malamku

Jemariku bergetar hebat

Butir-butir peluh terjatuh

Mengikis ceceran mimpi yang belum sempat ku sentuh

Lunglai menjalar di seluruh tubuh



Lalu dengan lembut sepoi angin membelai

Seolah ingin mengikis habis kecemasanku

Kembali kakiku berpijak tagap

Meski gemetar masih jua menjalar



Ada sebisik rayu mengajakku meninggalkan lamunanku

Tapi bagaimana bisa aku pergi

Sementara aku masih dalam ketidaktahuanku

Dan mimpi-mimpi itu telah terkikis di lorong waktu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar